GOOGLE MAPS
Saturday, June 1, 2019
Friday, May 31, 2019
Thursday, May 30, 2019
Sunday, May 26, 2019
Friday, May 24, 2019
Cara Menghitung Pemakain Listrik
Listrik dijaman sekarang sudah hampir menjadi kebutuhan pokok, karena sebagian besar orang banyak beraktifitas menggunakan listrik, dari mulai masak, mencuci, mandi, menyapu lantai, menyiram tanaman, bersantai, bekerja, dan kebanyakan orang merasa dunia ini gelap disaat listrik mati, dunia ini sepi jika listrik mati, tapi jika pemakaian listrik tidak terkontrol dengan baik maka akan menimbulkan suatu masalah, dan bagi sebagian orang bahkan menjadi hal yang dapat membebani kehidupan ekonomi mereka.
Lantas apa apa masalah tersebut ? masalahnya tak lain dan tak bukan adalah Tagihan Listrik yang membengkak lalu bagaimana cara mengontrol pemakaian listrik, sedangkan kita tidak punya alat apapun ? nah disinilah saya akan berbagi bagaimana cara mengontrol pemakaian listrik, cara mengontrol pemakaian listrik tidaklah sulit karena kita tidak memerlukan suatu alat khusus, kita hanya memerlukan alat tulis dan mesin hitung (Calculator), lalu bagaimana caranya mengontrol pemakaian listrik hanya dengan menggunakan alat tulis dan mesin hitung ? ada beberapa langkah yang harus ditempuh, pertama kita catat daya konsumsi semua alat listrik yang kita gunakan, pada alat listrik biasanya terdapat sebuah label yang menunjukan spesifikasi produk tegangan dan daya konsumsi yang dibutuhkan seperti pada sebuah bola lampu, biasanya label tersebut tertera pada kemasan dan body bola lampu tersebut, lihat gambar.
setelah kita mencatat semua daya konsumsi alat listrik yang kita gunakan barulah kita dapat mengontrol pemakaian listrik kita dengan cara menghitungnya, sebagai contoh penghitungan disini ada sebuah gambar denah bangunan dengan lima ruangan dan masing masing ruangan terdapat satu buah lampu dengan daya konsumsi masing-masing lampu adalah 20 Watt Lihat Gambar.
Rumus perhitungannya adalah konsumsi daya dikalikan dengan jam nyala hasilnya adalah Watt Hour (Watt Jam) karena perhitungan energi listrik menggunakan KWH maka watt hour harus dibagi seribu hasilnya adalah KWH, setelah kita tahu jumlah KWH kita tinggal mengalikannya dengan TDL (Harus mengetahui TDL saat ini), jadi kita tahu berapa energi listrik yang kita gunakan dalam setiap jam.
Contoh pada gambar diatas terdapat 5 lampu dengan konsumsi daya masing-masing 20 watt dan menyala selama 12 jam, cara menghitungnya adalah sebagai berikut :
5 Lampu x 20 watt = 100 watt
100 watt x 12 jam = 1200 watt hour (watt jam)
1200 watt hour / 1000 = 1,2 KWH
1,2 KWH x TDL Rp 1000,- = Rp 1200,- (Rp 1000,- bukan TDL sebenarnya hanya untuk memudahkan penghitungan)
Jadi dari hasil penghitungan diatas kita dapat mengetahui berapa yang harus kita bayar dari penggunaan kelima lampu tersebut selama 12 jam. dengan mengetahui berapa konsumsi daya dan berapa yang harus kita bayar, kita dapat mengontrol penggunaan listrik dengan cara mengurangi jam nyala atau mengurangi peralatan listrik yang kita gunakan.
Demikian tips dari saya semoga bermanfaat, mohon maaf jika dalam artikel saya masih sangat banyak kekurangan.
Terimakasih.
Lantas apa apa masalah tersebut ? masalahnya tak lain dan tak bukan adalah Tagihan Listrik yang membengkak lalu bagaimana cara mengontrol pemakaian listrik, sedangkan kita tidak punya alat apapun ? nah disinilah saya akan berbagi bagaimana cara mengontrol pemakaian listrik, cara mengontrol pemakaian listrik tidaklah sulit karena kita tidak memerlukan suatu alat khusus, kita hanya memerlukan alat tulis dan mesin hitung (Calculator), lalu bagaimana caranya mengontrol pemakaian listrik hanya dengan menggunakan alat tulis dan mesin hitung ? ada beberapa langkah yang harus ditempuh, pertama kita catat daya konsumsi semua alat listrik yang kita gunakan, pada alat listrik biasanya terdapat sebuah label yang menunjukan spesifikasi produk tegangan dan daya konsumsi yang dibutuhkan seperti pada sebuah bola lampu, biasanya label tersebut tertera pada kemasan dan body bola lampu tersebut, lihat gambar.
setelah kita mencatat semua daya konsumsi alat listrik yang kita gunakan barulah kita dapat mengontrol pemakaian listrik kita dengan cara menghitungnya, sebagai contoh penghitungan disini ada sebuah gambar denah bangunan dengan lima ruangan dan masing masing ruangan terdapat satu buah lampu dengan daya konsumsi masing-masing lampu adalah 20 Watt Lihat Gambar.
Rumus perhitungannya adalah konsumsi daya dikalikan dengan jam nyala hasilnya adalah Watt Hour (Watt Jam) karena perhitungan energi listrik menggunakan KWH maka watt hour harus dibagi seribu hasilnya adalah KWH, setelah kita tahu jumlah KWH kita tinggal mengalikannya dengan TDL (Harus mengetahui TDL saat ini), jadi kita tahu berapa energi listrik yang kita gunakan dalam setiap jam.
Contoh pada gambar diatas terdapat 5 lampu dengan konsumsi daya masing-masing 20 watt dan menyala selama 12 jam, cara menghitungnya adalah sebagai berikut :
5 Lampu x 20 watt = 100 watt
100 watt x 12 jam = 1200 watt hour (watt jam)
1200 watt hour / 1000 = 1,2 KWH
1,2 KWH x TDL Rp 1000,- = Rp 1200,- (Rp 1000,- bukan TDL sebenarnya hanya untuk memudahkan penghitungan)
Jadi dari hasil penghitungan diatas kita dapat mengetahui berapa yang harus kita bayar dari penggunaan kelima lampu tersebut selama 12 jam. dengan mengetahui berapa konsumsi daya dan berapa yang harus kita bayar, kita dapat mengontrol penggunaan listrik dengan cara mengurangi jam nyala atau mengurangi peralatan listrik yang kita gunakan.
Demikian tips dari saya semoga bermanfaat, mohon maaf jika dalam artikel saya masih sangat banyak kekurangan.
Terimakasih.
Wednesday, May 15, 2019
Mengenal Proses Penyaluran Tenaga Listrik
Proses penyaluran tenaga listrik sebelum dapat dinikmati oleh para pengguna melalui beberapa tahapan yang harus dilalui dimulai dari Pembangkitan, ada beberapa jenis pembangkitan yang digunakan dinegara kita, diantaranya adalah PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air), PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas), PLTPB (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi), PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) dan lain-lain. Prinsip kerja semua pembangkit pada dasarnya sama yaitu mengerakan Generator untuk memproduksi listrik yang selanjutnya listrik akan ditransmisikan ke GITET (Gardu Induk Tegangan Extra Tinggi) dari GITET selanjutnya di transmisikan ke Gardu Induk Distribusi, dari Gardu Induk Distribusi lalu disalurkan ke gardu-gardu distribusi yang tersebar di berbagai tempat dari mulai perkotaan sampai ke peloksok-peloksok, dari Gardu Distribusi inilah listrik akan disalurkan kepada para pengguna, baik itu para pengguna listrik untuk industri ataupun kepada para pengguna listrik untuk rumah tangga, jika digambarkan proses penyaluran tenaga listrik kurang lebih seperti ini :
Jadi untuk dapat sampai ke para pengguna listrik harus melalui beberapa tahapan dan rangkaian yang panjang, demikian ulasan singkat mengenai penyaluran tenaga listrik dari mulai pembangkitan sampai dapat digunakan oleh para pengguna, untuk lebih detailnya nantikan artikel-artikel selanjutnya baca juga Mengenal Konstruksi SUTM (Saluran Udara Tegangan Menengah).
Mohon maaf bila masih banyak kekurangan baik itu dari segi penulisan ataupun dari segi kata-kata. Kepada para Master mohon kritik dan sarannya, agar saya bisa membuat artikel-artikel selanjutnya dengan gaya bahasa, kata dan penulisan yang lebih baik.
Terimakasih semoga bermanfaat buat kita semua.
Salam Blogger
Jadi untuk dapat sampai ke para pengguna listrik harus melalui beberapa tahapan dan rangkaian yang panjang, demikian ulasan singkat mengenai penyaluran tenaga listrik dari mulai pembangkitan sampai dapat digunakan oleh para pengguna, untuk lebih detailnya nantikan artikel-artikel selanjutnya baca juga Mengenal Konstruksi SUTM (Saluran Udara Tegangan Menengah).
Mohon maaf bila masih banyak kekurangan baik itu dari segi penulisan ataupun dari segi kata-kata. Kepada para Master mohon kritik dan sarannya, agar saya bisa membuat artikel-artikel selanjutnya dengan gaya bahasa, kata dan penulisan yang lebih baik.
Terimakasih semoga bermanfaat buat kita semua.
Salam Blogger
Monday, May 13, 2019
Subscribe to:
Posts (Atom)